Sabtu, 20 September 2008

peNsiL,,,

"Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya"

(Pepatah Jepang)

Sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil.

Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar.

Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya.

Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil.

Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.

"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis.

Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis.

Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis, semisal macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."

"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman.

Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".

"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu.

Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu.

Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".

"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian.

Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu" .

"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya.

Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil,

melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek.

Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".

Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas,

dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.

dear fRen, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini.

Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini.

Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan.

Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini.

Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita,

akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.

.. Hilang arah ..

Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi,

mengemukakan "tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya".

Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri

adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup.

Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.

Pertama,

hidup harus punya tujuan yang pasti.

Apapun kerja, profesi atau pun peran yang kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya guna.

Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan.

Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini.

Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.

Yang jelas, kehidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita,

minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kita useless. Tidak ada gunanya.

Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.

Kedua,

akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal,

oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan.

Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik.

Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford.

Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chrysler.

Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut.

Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng.

Kadang penajaman itu 'sakit'.

Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.

Ketiga,

bagian internal diri kitalah yang akan berperan.

Kita sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal,

justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan.

Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa.

Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan,

bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.

Keempat,

pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain.

Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya.

Bayangkan seorang anak buah yang tidak mau diatur atasannya.

Ataupun seorang service provider yang tidak mau diatur oleh pelanggannya.

Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna.

Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk 'tunduk'

dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya.

Itulah sebabnya, kemampuan untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain,

belajar dari 'guru' yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.

Terakhir,

pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan.

Tugas kita bukan kembali dalam kondisi utuh dan sempurna,

melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga.

Itulah filosofi 'memberi dan melayani' yang diajarkan oleh Tuhan kita.

Semoga kelak kita dapat selalu dikenang atas hasil karya kita yang berguna & bermanfaat…

kep0mpoNg raMaDhaN


Semua amal anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali shaum. Maka sesungguhnya shaum itu semata-mata untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya (Hr. Bukhari Muslim).

Pernahkan Anda melihat seekor ulat bulu? Bagi kebanyakan orang, ulat bulu memang menjijikkan bahkan menakutkan. Tapi tahukah Anda kalau masa hidup seekor ulat ini ternyata tidak lama. Pada saatnya nanti ia akan mengalami fase dimana ia harus masuk ke dalam kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain : ia menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah. Jika sudah berbentuk demikian, siapa yang tidak menyukai kupu-kupu dengan sayapnya yang beraneka hiasan indah alami? Sebagian orang bahkan mungkin mencari dan kemudian mengoleksinya bagi sebagai hobi (hiasan) ataupun untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Semua proses itu memperlihatkan tanda-tanda Kemahabesaran Allah. Menandakan betapa teramat mudahnya bagi Allah Azza wa Jalla, mengubah segala sesuatu dari hal yang menjijikkan, buruk, dan tidak disukai, menjadi sesuatu yang indah dan membuat orang senang memandangnya. Semua itu berjalan melalui suatu proses perubahan yang sudah diatur dan aturannya pun ditentukan oleh Allah, baik dalam bentuk aturan atau hukum alam (sunnatullah) maupun berdasarkan hukum yang disyariatkan kepada manusia yakin Al Qur'an dan Al Hadits.

Jika proses metamorfosa pada ulat ini diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia, maka saat dimana manusia dapat menjelma menjadi insan yang jauh lebih indah, momen yang paling tepat untuk terlahir kemabli adalah ketika memasuki Ramadhan. Bila kita masuk ke dalam 'kepompong' Ramadhan, lalu segala aktivitas kita cocok dengan ketentuan-ketentuan "metamorfosa" dari Allah, niscaya akan mendapatkan hasil yang mencengangkan yakni manusia yang berderajat muttaqin, yang memiliki akhlak yang indah dan mempesona.

Inti dari badah Ramadhan ternyata adalah melatih diri agar kita dapat menguasai hawa nafsu. Allah SWT berfirman, "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya." (QS. An Nazii'at [79] : 40 - 41).

Selama ini mungkin kita merasa kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Kenapa? Karena selama ini pada diri kita terdapat pelatihan lain yang ikut membina hawa nafsu kita ke arah yang tidak disukai Allah. Siapakah pelatih itu? Dialah syetan laknatullah, yang sangat aktif mengarahkan hawa nafsu kita. Akan tetapi memang itulah tugas syetan. apalagi seperti halnya hawa nafsu, syetan pun memiliki dimensi yang sama dengan hawa nafsu yakni kedua-duanya sama-sama tak terlihat. "Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuhmu karena syetan itu hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala," demikian firman Allah dalam QS. Al Fathir [25] : 6).

Akan tetapi kita bersyukur karena pada bulan Ramadhan ini Allah mengikat erat syetan terkutuk sehingga kita diberi kesempatan sepenuhnya untuk bisa melatih diri mengendalikan hawa nafsu kita. Karenanya kesempatan seperti ini tidak boleh kita sia-siakan. Ibadah shaum kita harus ditingkatkan. Tidak hanya shaum atau menahan diri dari hawa nafsu perut dan seksual saja akan tetapi juga semua anggota badan kita lainnya agar mau melaksanakan amalan yang disukai Allah. Jika hawa nafsu sudah bisa kita kendalikan, maka ketika syetan dilepas kembali, mereka sudah tunduk pada keinginan kita. Dengan demikian, hidup kita pun sepenuhnya dapat dijalani dengan hawa nafsu yang berada dalam keridhaan-Nya. Inilah pangkal kebahagiaan dunia akhirat. Hal lain yang paling utama harus kita jaga juga dalam bulan yang sarat dengan berkah ini adalah akhlak. Barang siapa membaguskan akhlaknya pada bulan Ramadhan, Allah akan menyelamatkan dia tatkala melewati shirah di mana banyak kaki tergelincir, demikianlah sabda Rasulullah SAW.

Pada bulan Ramadhan ini, kita dianggap sebagai tamu Allah. Dan sebagai tuan rumah, Allah sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan tamu-tamunya dengan baik. Akan tetapi sesungguhnya Allah hanya akan memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan bagaimana berakhlak sebagai tamu-Nya. Salah satunya yakni dengan menjaga shaum kita sesempurna mungkin. Tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga belaka tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh kita ikut shaum.

Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita, jangan sampai disia-siakan.

Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah 'kepompong' Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona, amiin.*

*)by aa’ gym

Sabtu, 06 September 2008

Creative Crew GRAPISTHA 2008


Alhamdulillahirobbil 'alamin..
GRAPISTHA dilaksanakan tgl. 26-30 Agustus 2008, itu artinya, amanahq
Co.acara Grapistha 2008, juga telah selesai ditunaikan. Fyuuuuuh....lega.
tapi yang ada sekarang adalah, q justru rindu ma saat2 persiapan GRAPISTHA dulu, dimana q setiap hari berkolaborasi dg 10 orang aneh bin ajaib, n 2 bulan kerja bareng ma mreka buat nyusun rundown. Yupp, mreka adalah anak-anak sie acara.
tuhh, yang ada di foto...=P
Aku bersyukur diberi kesempatan bwt kenal n kerjasama bareng mreka. meski terkadang sempet muncul rasa jenuh rapat tiap hari ma mreka, kesel karna banyolan yg sambung menyambung ga henti-henti pas rapat , tapi... q serasa nemuin KELUARGA disini. keluarga yang satu sama lain saling menguatkan di kala ada hambatan (e.g : turunnya SK Rektorat, musim hujan tlah tiba dan masalah personal), yang saling menyeimbangkan, dan yang tetap kuat bertahan dalam kondisi apapun. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan, q sadari itu. Itupun terjadi di tim ini, dan bersyukurnya, kelemahan seseorang bisa ditopang oleh teman lainnya, hingga tercapailah tujuan bersama.
Setiap langkah yang telah dilalui, adalah pembelajaran. Dan aku merasa, banyak yang bisa kupetik dari kebersamaan kita, sahabat... Rekatkanlah tali kekeluargaan kita, pancangkan kuat-kuat. Ingat, kita adalah keluarga, berawal dari GRAPISTHA 2008, hingga akhir hayat.^_^

Label

[...Sugeng Rawuh Sedoyo...]

[...Sugeng Rawuh Sedoyo...]
Selamat datang di Gubuk Cahaya. Gubuk ini dibuat untuk berekspresi, menuangkan perasaan+ide, diskusi dan berbagi cerita. Dari gubuk inilah bermunculan karya-karya yang menjadi secercah cahaya dalam gelap.Pijakan awal pelita harapan. Semoga bermanfaat.

y9 in9in sLaLu berPijaR ...

Foto saya
malang, jawa timur, Indonesia
seorang yang belajar membuka diri, berbagi cerita ma orLa, memperkaya ilmu lewad bLog,,^^